Langsung ke konten utama

Postingan

Review film bohemian

Hingga jam begini masih terjrbak di rumah kopi, akhirnya bisa selesai review film Bohemian Rhapsody. (Amatir) Cekz sound!!! Saya sudah mentradisikan setiap hari minggu untuk menonton film yang sementara diputar di bioskop. Film Bohemian Rhapsody mendapatkan gilirannya diminggu ini, Film biopik yang mendramatisasikan Freddie Mercury Vokalis Band Queen, ingat Queen ingat Freddie. Penggambaran Freddie Mercury dalam film Bohemian Rhapsody yang sebelumnya digarap oleh Bryan Singer yang dipecat dan akhirnya digantikan oleh Dexter Fletcher. Sebelum menonton film ini, saya membaca review beberapa media yang menulis bahwa film yang menggambarkan sosok Freddy Mercury jauh dari kenyataannya. Karier awal bermusik, konflik teman-teman satu band, hingga konflik keluarga dianggap tidak utuh. Film tersebut dianggap hanya kesuksesan Rami Malek (pemeran Freddy) berakting, bahkan gigi tongkosnya Rami tak mirip, dan dianggap murahan. Sebelum menonton saya membaca reviewnya terlebih dahulu dari beberap
Postingan terbaru

November kenangan

Aku selalu menantikan hujan pada bulan November, kala hujan turun aku berlari dengan telanjang dada, dari ujung kampung ke sisi ujung lainnya. Aku selalu menengadahkan wajah ke langit, membiarkan hujan menerpa wajah ini. Wajah yang selalu bertanya akan mengapa hujan yang selalu turun di bulan november yang sebelum pertanyaanku dibungkam dengan jawaban sebegitu adanya, wajah yang tak pernah mengenal bahasa takut sebelum hujan dibicarakan dengan nada menakutkan menyerang bagai virus yang mematikan. Saat dewasa aku tak lagi bertelanjang dada, tak lagi tertarik pada sudut kampung dengan perayaan hujan. Saat hujan aku menikmati sudut kamarku, sembari merayakan kerinduan pada kekasih, kekasih yang dua hari telah kutemui, menulis pesan singkat rindu, menggambarkan kerinduan pada jumlah rintik hujan, tersipu, pipi merona, pada kekasih yang membalas pesan singkat menyambut rinduku. Kedewasaan menyapu ingatanku pada masa kanak-kanak, pada masa caraku merayakan hujan dan memahami kebahagiaan

Rintik Penantian

Saat aku berada di jarak tepat di belakangmu. Kala itu hujan rintik, begitupun rintih rindumu. Kau menghitung rintik hujan Yang tak kau tahu pasti bagaimana cara menghitungnya, Seakan tiap rintik adalah waktu penantian akan dia. Kau tanpa sadar baru saja melewati kemungkinan ratusan rintik hujan yang tak sempat kau tunjuk untuk masuk dalam angka hitunganmu. Tanpa sadar kau lewatkan ratusan bahkan ribuan rintik hujan yang kau lewatkan saat matamu lelah, dan mengedipkan sejenak. Bahkan, tanpa kau sadar kau melewati ratusan bahkan ribuan hingga jutaan rintik hujan saat matamu tak mampu menangkap semua rintik hujan. Aku masih berada tepat dibelakangmu, memayungkanmu. Menghitung apa yang kau hitung. Rintik hujan adalah waktu penantian saat kau menyadari aku berada dibelakangmu.

30 detik mengundang tanya

Sore itu aku mendapatkan kesempatan dalam suatu kegiatan diskusi yang dilakukan oleh suatu organisasi mahasiswa untuk berbicara banyak tentang pengalamanku ketika menjadi mahasiswa dihadapan para mahasiswa yang baru masuk. Sekitar 20 jumlah mahasiswa yang mengikuti kegiatan diskusi tersebut. Sedikit pengalamanku menjadi mahasiswa aku bercerita sejauh pengetahuan tentang mahasiswa dan bagaimana peran mahasiswa sebagai sebagai agen yang haus akan pengetahuan. Diskusi ini membicarakan tentang Mahasiswa dan aksi-aksi yang dilakukan oleh mahasiswa dalam menyampaikan aspirasinya. Saya membicarakan itu dalam tema sejarah gerakan mahasiswa yang ikut terlibat dalam gerakan-gerakan aksi mahasiswa dengan turun ke jalan, yang dimana disetiap aksi mahasiswa sering dilakukan terkait kebijakan-kebijakan pemerintah yang dianggap bertentangan dengan kepentingan rakyat, Aksi-aksi tersebut juga saya ceritakan terjadi dalam bentuk performing berupa orasi, pembacaan puisi, teatrikal yang dijadikan sarana

Catatan pendek "perenungan" baksos

Badan Tazkir Politeknik Negeri Manado (selanjutnya disebut BT), akan menggelar kegiatan Bakti Sosial (selanjutnya disebut baksos). Kegiatan ini sudah melekat menjadi tradisi yang secara turun temurun dilaksanakan setiap tahun, beberapa kalangan seolah sudah memfatwakan wajib untuk dilaksanakan, artinya sebuah kewajiban besar harus dilaksanakan dan dosa besar bila tidak dilaksanakan. Hal ini menarik untuk mendiskusikannya lagi, dengan memulai kembali beberapa pertanyaan seputar apa, mengapa, tujuan dan kesesuain tentang Baksos tersebut. Saya ingin mengemukakan beberapa fakta tentang seputaran baksos, berangkat dari fakta ini kemudian menjadi pembahasan catatan pendek ini, dari fakta ini sedikitnya menjadi hal yang cukup mengganggu fikiran saya selama 3 – 4 tahun belakangan, sudah lama hal ini direnungkan dan ingin dibicarakan, tapi hanya sedikit yang tersampaikan. Saat ini, waktu yang dianggap cukup tepat untuk dituangkan dalam catatan  pendek saya tentang baksos.  Beberapa fakta yang

Fenomena batu akik.

Batu akik semakin marak di gemari, tidak hanya terbatas kepada golongan kaum tua sapaan akrab “sebe” sebutan orang manado sampai merambat sampai ke anak muda, sampai ke ibu-ibu turut menggemari batu akik. Hal ini menjadi sebuah fenomena di manado yang menarik, dari lorong-lorong, warung kopi sampai sudut-sudut jalan asik membicarakan batu akik. Banyak spekulasi yang muncul tentang siapa yang pertama kali mempopulerkan batu akik ini, namun yang seantero beredar batu akik ini mulai digemari saat Presiden SBY memberikan hadiah batu akik kepada presiden Amerika Barrack Obama yang berkunjung ke Indonesia. Dan menarik melihat fenomena batu akik ini karena sampai saat ini, tentang pembicaraan batu akik mampu mengimbangi pembicaraan wacana calon Pemimpin daerah di Manado.

Ekspedisi Klabat dengan Sahabat Bersama Tanggal 27 Januari 2013

Ekspedisi Klabat dengan Sahabat Bersama Tanggal 27 Januari 2013